BAB
TRANSPIRASI
Nama : Budi Utomo
NIM : 081114053
Soal pada bab
transpirasi :
1.
Apakah
pengaruh transpirasi pada peresapan air oleh akar?
Naiknya
getah xilem sebagian besar tergantung pada transpirasi dan sifat-sifat fisik air.
Kehilangan uap air (transpirasi) akan menurunkan potensial air pada daun dengan
cara menghasilkan suatu tekanan negatif (tegangan). Potensial air yang rendah
ini akan menarik air dari xilem. Kohesi dan adhesi air merambatkan gaya
tarik ke seluruh sistem hingga menuju ke akar. Getah xilem naik melalui
aliran massal yang digerakkan oleh tenaga surya. Pergerakan cairan xilem
melawan gravitasi dipertahankan melalui transpirasi.
2.
Bagaimana
cara kita membuktikan bahwa lalu lintas dalam pembuluh kayu (xilem) itu tidak
satu jurusan saja?
Xilem
ditemukan di seluruh akar, batang dan daun tumbuhan. Fungsi xilem untuk
mengangkut air sepanjang keseluruhan dari tumbuhan, yang sebagian besar berasal
dari bagian bawah tumbuhan pada akar, dan untuk menyangga tanaman sehingga
tidak mudah roboh karena adanya zat lignin. Xylem sebenarnya berbentuk
kolom-kolom panjang yang bagian tengahnya kosong. Bagian tengah kolom ini
merupakan bagian yang berkelanjutan dan tidak pernah putus walaupun tanaman itu
memiliki banyak cabang. Bagian tengah kolom tersebut berfungsi mengangkut air
dan juga mineral dari akar ke arah batang dan daun dan sebaliknya.
3.
Bagaimana
teori kohesi mendukung transport air dalam tanaman? Dan bagaimana hubungannya
dengan transpirasi?
Ada
tiga unsur dasar dalam teori kohesi, yaitu daya penggerak, hidrasi (adesi), dan
kohesi air. Kohesi, yaitu daya tarik menarik antarmolekul sejenis. Dalam
lingkungan khusus tersebut (pada tanaman), daya kohesi demikian tinggi,
sehingga bila air tertarik oleh osmosis dan terjadi penguapan di titik tertentu
di dinding sel pada puncak pohon yang tinggi, maka tarikan tersebut berlanjut
di sepanjang jalur ke bawah, melalui batang dan akar sampai ke tanah. Kolom air
dalam pipa tegak berukuran besar biasanya mudah merongga. Peronggaan
(embolisme) yaitu terputusnya kolom air dan terbentuknya gelembung udara, menghambat
aliran air dalam kolom itu, dapat menyebabkan kematian tajuk, cabang. Laju
transpirasi dipengaruhi oleh faktor, bermacam-macam tenaga penggerak dan daya
kohesi, maka dalam tubuh tumbuhan terbentuk aliran air atau benang air yang tak
terputus.
4.
Mengapa
transpirasi melalui kutikula lebih sedikit dibandingkan dengan stomata?
Bagaimana cara membuktikannya?
Kutikula
daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan
transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang
hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang
terjadi melaui stomata.
Cara
membuktikannya dengan menempelkan kertas cobalt pada kutikula dan stomata
kemudian membandingkan mana yang lebih banyak mengeluarkan air.
5.
Jelaskan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses transpirasi?
a. Faktor dalam :
- Permukaan daun
- Ketebalan epidermis dan kutikula
- Frekuensi stomata
- Bentuk dan distribusi stomata
Lubang
stomata yang tidak bundar melainkan oval memiliki hubungan dengan intensitas
pengeluaran air. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan maka penguapan dari
lubang yang lain menghambat penguapan dari lubang yang berdekatan.
- Membuka dan menutupnya stomata
Mekanisme
membuka dan menutupnya stomata berdasarkan perubahan tekanan turgor akibat
perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup.
- Banyaknya stomata
Pada
tanaman darat umumnya stomata barada di permukaan daun bagian bawah. Pada
beberapa tanaman, permukaan atas dari daun pun mempunyai stomata tetapi dengan
jumlah yang relatif sedikit.
b. Faktor luar :
- Sinar matahari
Sinar
matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan tertutupnya
stomata, jadi semakin tinggi intesitas sinar matahari yang diterima daun, maka
kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
- Temperatur
Kenaikan
temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah tekanan uap di
luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan
uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap
air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi
temperatur, kecepatan transprasi akan semakin tinggi pula.
- Kelembaban udara
Udara
yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering akan
memperlancar transpirasi.
- Angin
Angin
mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju
transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk
meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui
penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin
terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju
transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran
uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata
mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara
tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan
transpirasi.
- Keadaan air di dalam tanah
Air
di dalam tanah ialah satu-satunya sumber pokok air bagi tanaman. Laju
transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air
dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang
lebih cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit
air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena
suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun,
sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar
menjadi lebih lambat.
6.
Jelaskan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses gutasi? Dan apakah perbedaan
gutasi dan transpirasi?
Faktor-faktor
yang mempengaruhi gutasi yaitu tekanan akar yang tinggi, penyerapan air yang
tinggi, dan sedikit atau tidak adanya transpirasi. Pengertian gutasi yaitu
keluarnya bintik air yang diakibatkan oleh tekanan akar pada tumbuhan tertentu
sedangkan transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,
lubang kutikula, dan lentisel.